DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF SMARTPHONE BAGI KEHIDUPAN SOSIAL

Memang di akui dan tidak bisa di pungkiri bahwa produksi smartphone kian hari semakin banyak. Dari tahun ke tahun semakin meningkat tajam bahkan perkembangan smartphone dari tahun ke tahun semakin maju.


Smartphone android di zaman sekarang banyak yang telah di bekali berbagai macam fitur canggih seperti Instant message (whatsapp, telegram, BBM), Video Call, SMS, Telphone dan lain sebagainya. Berbagai perusahan besar seperti Samsung,dan Apple selalu bersaing untuk mendapatkan sebuah produk yang banyak di minati oleh kalangan orang banyak.



Tapi tahukah kamu?

Dengan perkembangan teknologi tersebut menimbulkan berbagai efek sosial baik dari segi positif maupun yang negatif. Adpati akan sedikit mengulas tentang efek/dampak dari smartphone baik yang positif atau yang negatif.

Baca Juga



Jika di lihat dari segi positif:

  • Membantu mencari informasi yang lebih mudah. Seiring perkembangan smartphone kebutuhan akan internet pun semakin meningkat. Bahkan di jaman sekarang bisa di bilang tidak bisa hidup tanpa internet.
  • Membantu kegiatan dalam berhubungan/ komunikasi baik antar keluarga, saudara, dan kerabat. Jika pada zaman dulu masih begitu sederhana menggunakan surat menyurat yang di mana di bagian amplop di tempel sebuah perangko. Dan pesan akan sampai dalam waktu 1-2minggu kalau sekarang cukup 1-3detik pesan sudah terkirim.
Jika di lihat dari sisi negatif:
  • Kesenjangan sosial
Dengan adanya smartphone ,hampir semua orang tidak bisa lepas dari Hp setiap harinya. Sedang makan selalu di temani hp, buang air besar di wc bawa hp, tidur dekat hp semua kegiatan selalu sibuk dengan hp. Bahkan sedang ngobrol sama keluarga, teman selalu buka hp.


Kadang tidak fokus dengan lawan bicara. Kita sedang duduk bareng,dekat tapi semua membisu pada asyik dengan hp masing-masing. Padahal kita dekat tapi serasa jauh. Kita harus sadar bahwa waktu dengan orang-orang disekitar kita itu lebih penting untuk selalu dapat menjalin komunikasi yang secara langsung.



Dengan demikian kita dapat menghargai waktu yang ada untuk melakukan aktivitas bersama keluarga ataupun kerabat.

  • Dengan Smartphone canggih tidak lepas dari mudahnya akses internet.
Internet sendiri juga mimicu dampak negatif bagi para pengguna smartphone. Banyak situs - situs terlarang yang sangat mudah sekali di akses lewat internet. Seperti pornografi, kekerasan , obat-obatan dan narkoba.
  • Kurangnya rasa toleransi
Jika sudah berhadapan dengan hp susah untuk di ajak bicara. Gak ada sedikit rasa menghormatinya sama sekali.
  • Kurangnya etika sopan dan santun
Banyak dari kalian yang mungkin sudah tidak asing lagi dengan yang namanya selfi. Smartphone zaman sekarang banyak yang sudah di lengkapi dengan Camera. Baik kamera depan dan belakang. Nah bagaimana jika selfi tidak pas dengan kondisi dan situasi suatu tempat. Contoh : Ada orang jatuh dari motor bukannya di tolong malah selfi dan di upload ke sosial media, ada orang meninggal malah selfi di upload lagi ke sosial media.


Oleh karena itu dengan adanya perkembangan industri smartphone tersebut kita harus bisa menyikapinya dengan bijak dan baik. Apalagi bagi anak - anak kita nantinya. Kita sebagai orang tua perlu memonitoring akan perilaku anak.




RUKUN IMAN DAN RUKUN ISLAM SIMAK PENJELASANNYA


     Rukun Iman ( أركان الإيمان‎) adalah pilar keimanan dalam Islam yang harus dimiliki seorang muslim. Jumlah rukun Iman ada enam. Ke enam rukun iman ini didasarkan dari ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadits terdapat dalam kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim yang diriwayatkan dari Umar bin Khattab.
  • Pengertian istilah Iman
Iman menurut bahasa berarti tashdiq atau (membenarkan). Sedangkan menurut istilah syar’i, iman yaitu "Keyakinan dalam hati, Perkataan lisan, amalan dengan anggota badan, bertambah dengan melakukan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan". Para ulama menjadikan amal termasuk unsur keimanan. Maka dari itu iman bisa bertambah dan berkurang, sebagaimana dengan amal, juga bertambah dan berkurang". Ini definisi menurut Imam Malik, Imam Syafi’i, Imam Ahmad, Al Auza’i, Ishaq bin Rahawaih, madzhab Zhahiriyah dan beberapa ulama lainnya.

Dan di tarik kesimpulan bahwa definisi iman memiliki 5 karakter yakni keyakinan hati, perkataan lisan, dan amal perbuatan yang bisa bertambah dan bisa berkurang.

    “Agar bertambah keimanan mereka di atas keimanan mereka yang sudah ada.”- QS. Al Fath [48]

Menurut Imam Syafi’i,: Iman itu meliputi perkataan dan perbuatan.Dia bisa bertambah dan bisa berkurang. Bertambah dengan sebab ketaatan dan berkurang dengan sebab kemaksiatan.”
Imam Ahmad berkata, “Iman bisa bertambah dan bisa berkurang. Ia bertambah dengan melakukan amal, dan ia berkurang dengan sebab meninggalkan amal.

Rukun Iman ada 6 (enam) yakni:

1). IMAN KEPADA ALLAH SWT
  • Seseorang tidak dikatakan beriman kepada Allah hingga dia mengimani 4 hal:
          A). Mengimani adanya Allah
          B). Mengimani rububiah Allah, yang dimaksud tersebut ialah tidak ada yang mencipta, menguasai, dan mengatur alam semesta ini kecuali Allah SWT.
          C). Mengimani uluhiah Allah,tidak ada sembahan yang berhak disembah selain Allah SWT dan mengingkari semua sembahan selain Allah SWT.
          D). Mengimani semua Asma dan sifat Allah SWT (al-Asma'ul Husna),

Baca Juga



2). IMAN KEPADA MALAIKAT ALLAH SWT
  • Mengimani bahwa adanya malaikat sebagai makhluk ciptaan Allah SWT, serta amalan dan tugas yang diberikan Allah.
        Jumlah malaikat tidak ada seorangpun yang tahu, dan hanya Allah SWT yang mengetahuinya.
Namun bagi orang islam wajib mengimani 10 malaikat diantaranya:

        -Malaikat Jibril  bertugas :
Menyampaikan Wahyu kepada para Rasul dan Nabi.
Jika Malaikat Jibril bertugas menyampaikan Wahyu Allah Kepada Utusannya di zaman kenabian,berikut adalah 10 tugas-tugas malaikat jibril setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW ;
a. Mengangkat keberkahan di muka bumi ini, orang tidak ada lagi yang percaya namanya berkah.
b. Mengangkat cinta di hati para makhluk,yang  dimaksud ialah cinta yang suci karena Allah saja.
c. Mengangkat rasa kasih sayang dari para kerabat.
d. Mengangkat sifat rasa adil dari pemerintah.
e. Mengangkat sifat pemalu dari para perempuan, sehingga mereka tidak tau malu lagi dengan dandanan mencolok.
f. Mengangkat sifat sabar dari fakir miskin.
g. Mengangkat sifat pemurah dari orang-orang kaya.
h. Mengangkat sifat Wara' ulama sehingga ia menjual agamanya sendiri untuk kepentingan pribadinya sendiri.
i. Mengangkat Al-Qur'an dari hadapan manusia (tidak ada lagi yang bisa membaca Al-Quran).
j. Diangkatnya Iman dari seluruh bumi,dan kiamat sudah dekat.

        -Malaikat Mikal bertugas     : Membagikan Rizki kepada Makhluk di bumi.
        -Malaikat Rakib bertugas     : Mencatat amal baik manusia.
        -Malaikat Atid bertugas        : Mencatat amal buruk manusia.
        -Malaikat Mungkar bertugas : Menanyai dan menyiksa di Alam kubur.
        -Malaikat Nakir bertugas       :Menanyai dan menyiksa di Alam kubur.
        -Malaikat Izrail bertugas       : Mencabut nyawa.
        -Malaikat Israfil bertugas      : Meniup sangkakala / terompet pada hari kiamat.
        -Malaikat Malik bertugas      : Menjaga pintu neraka.
        -Malaikat Ridwan bertugas   : Menjaga pintu surga

3). Iman kepada kitab-kitab Allah
  • Kitab suci yang diturunkan oleh Allah SWT ada 4 (empat) yaitu:
           - Kitab Suci Taurat diturunkan kepada Nabi Musa as untuk kaum Bani israil.
           - Kita Suci Zabur diturunkan kepada Nabi Daud as untuk kaum Bani israil.
            -Kitab Suci Injil diturunkan kepada Nabi Isa as untuk kaum Bani israil.
            -Kitab Suci Al-Qur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk semua umat.
Dan sebagai muslim wajib mengimani bahwa Al-Qur'an merupakan penggenapan kitab-kitab suci terdahulu.

4. Iman kepada para rasul Allah
  • Mengimani bahwa  di antara laki-laki dari kalangan manusia  ada yang dipilih Allah Ta’ala sebagai perantara antara diri-Nya dengan para makhluknya atau bisa disebut juga sebagai utusan-Nya. Namun mereka semua tetap manusia biasa yang tidak mempunyai sifat-sifat dan hak-hak ketuhanan, oleh sebab itu menyembah para nabi dan rasul adalah merupakan kebatilan yang benar-benar nyata.
5. Iman kepada hari akhir
  •  Mengimani akan adanya hari kiamat. Mengimani hari kebangkitan di padang mahsyar sampai berakhir di Surga atau Neraka.
6. Iman kepada qada dan qadar
  • Yaitu takdir baik dan buruk. Mengimani semua kejadian yang baik maupun yang buruk, semua itu atas izin dari Allah.

Baca Juga


Rukun islam ada 5 (lima):

1). Syahadat :


 اَشْهَدُاَنْالَااِلَهَ اِلَّااللهُ وَاَثْهَدُاَنَّ مُحَمَّدًا رَسٌؤلُ اللهِ
  • Rukun islam pertama : Bersaksi bahwa tidak ada makhluk yang berhak disembah  melainkan Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah.Syahadat (persaksian) ini mempunyai makna mengucapkan dengan lisan, dan membenarkan dengan hati kemudian mengamalkan melalui perbuatan.
    Makna "La ilaha Illallah"
    Artinya secara harfiah adalah: "Tiada Tuhan selain Allah"


2).Sholat
  • Rukun islam yang kedua yaitu sholat. Sebagai muslim mempunyai kewajiban melaksanakan sholat fardhu 5 waktu. (subuh, zuhur, ashar, magrib dan insya). Apabila tidak melaksanakan sholat berarti dirinya tidak disebut sebaagi islam. Karena sholat  tiang agama.
3).Puasa
  • "Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang- orang sebelum kamu agar kamu bertakwa" QS.AL-BAQARAH:183
  Puasa adalah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa mulai dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari.

4).Zakat
  •   Rukun islam ke eempat adalah membayar zakat. Zakat ialah sesuatu yang harus dikeluarkan oleh seseorang kepada orang tertentu dengan qadar tertentu.

Jenis Zakat ada 2 yaitu :
  • Zakat Fitrah yaitu zakat yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim pada saat hari raya  idul fitri ( akhir dari bulan ramadhan)  berupa makanan pokok sehari-hari. 
  • Zakat Mall yaitu zakat dari hasil perniagaan, yang wajib dikeluarkan seseorang apabila sudah sampai batas nisab.  
5).Haji 
  •  Dalam Al Quran disampaikan bahwa umat muslim di perintahkan untuk melaksanakan ibadah haji. Haji merupakan rukun islam ke-5 yang wajib dikerjakan oleh umat muslim yang sudah baligh dan mampu.


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasalam, bersabda,






عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ خَطَبَنَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ « أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ فَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمُ الْحَجَّ فَحُجُّوا ». فَقَالَ رَجُلٌ أَكُلَّ عَامٍ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَسَكَتَ حَتَّى قَالَهَا ثَلاَثًا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « لَوْ قُلْتُ نَعَمْ لَوَجَبَتْ وَلَمَا اسْتَطَعْتُمْ – ثُمَّ قَالَ – ذَرُونِى مَا تَرَكْتُكُمْ فَإِنَّمَا هَلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ بِكَثْرَةِ سُؤَالِهِمْ وَاخْتِلاَفِهِمْ عَلَى أَنْبِيَائِهِمْ فَإِذَا أَمَرْتُكُمْ بِشَىْءٍ فَأْتُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَإِذَا نَهَيْتُكُمْ عَنْ شَىْءٍ فَدَعُوهُ ».
“Wahai manusia, telah diwajibkan atas kalian berhaji maka berhajilah”, kemudian ada seorang bertanya: “Apakah setiap tahun Wahai Rasulullah?”, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam tidak menjawab sampai ditanya tiga kali, barulah setelah itu beliau menjawab: “Jika aku katakan: “Iya”, maka niscaya akan diwajibkan setiap tahun belum tentu kalian sanggup, maka biarkanlah apa yang sudah aku tinggalkan untuk kalian, karena sesungguhnya telah binasa orang-orang sebelum kalian, akibat banyaknya pertanyaan dan penyelisihan mereka terhadap nabi mereka, maka jika aku perintahkan kalian dengan sesuatu, kerjakanlah darinya sesuai dengan kemampuan kalian dan jika aku telah melarang kalian akan sesuatu maka tinggalkanlah”. (HR. Muslim)
Firman Allah (Al Baqarah ayat 196 – 197)



وَأَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلَّهِ ۚ فَإِنْ أُحْصِرْتُمْ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ ۖ وَلَا تَحْلِقُوا رُءُوسَكُمْ حَتَّىٰ يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهُ ۚ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ بِهِ أَذًى مِنْ رَأْسِهِ فَفِدْيَةٌ مِنْ صِيَامٍ أَوْ صَدَقَةٍ أَوْ نُسُكٍ ۚ فَإِذَا أَمِنْتُمْ فَمَنْ تَمَتَّعَ بِالْعُمْرَةِ إِلَى الْحَجِّ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ ۚ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ فِي الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ إِذَا رَجَعْتُمْ ۗ تِلْكَ عَشَرَةٌ كَامِلَةٌ ۗ ذَٰلِكَ لِمَنْ لَمْ يَكُنْ أَهْلُهُ حَاضِرِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
“Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. Jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau karena sakit), maka (sembelihlah) kurban yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu sebelum kurban sampai ke tempat penyembelihannya. Jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu dia bercukur), maka wajiblah atasnya berfidyah, yaitu berpuasa, atau bersedekah, atau berkurban. Apabila kamu telah (merasa) aman, maka bagi siapa yang ingin mengerjakan umrah sebelum haji (di dalam bulan Haji), (wajiblah dia menyembelih) kurban yang mudah didapat. Tetapi jika dia tidak menemukan (binatang kurban atau tidak mampu), maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu telah pulang kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna. Demikian itu (kewajiban membayar fidyah) bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada (di sekitar) Masjidil Haram (orang-orang yang bukan penduduk kota Mekkah). Dan bertakwalah kepada Allah dan ketauhilah bahwa Allah sangat keras siksa-Nya.” (QS. Al-Baqarah:196)

TAJWID LENGKAP DAN CONTOHNYA LANCAR BACA AL-QUR'AN DENGAN BENAR





      Tajwīd (تجويد) secara harfiah mempunyai arti melakukan sesuatu dengan indah atau bagus dan membaguskan. Dalam ilmu Qiraah, tajwid ialah mengeluarkan huruf dari tempatnya dengan sifat yang dimilikinya. Di dalam bahasa Arab tajwid berasal dari kata Jawwada (جوّد-يجوّد-تجويدا). Ilmu tajwid adalah suatu ilmu yang mempelajari tata cara membunyikan atau mengucapkan antar huruf yang terdapat dalam kitab suci al-Qur'an.Seperti panjang pendeknya suara,berdengung,tegas dan sebagainya.

Pengertian lain :

  • Ilmu tajwid ialah menyampaikan dengan sebaik-baiknya dari setiap bacaan ayat al-Quran. Para ulama menyatakan bahwa hukum bagi mempelajari tajwid itu adalah fardhu kifayah tetapi mengamalkan tajwid ketika membaca al-Quran adalah fardhu 'ain dan hukumnya wajib bagi laki-laki atau perempuan yang sudah baligh atau dewasa.

Macam-macam tajwid:

  • Idzhar  :
  •  Menurut bahasa, idzhar mempunyai arti jelas atau tegas. Sedangkan menurut  istilah ialah apabila ada huruf nun sukun (نْ) atau tanwin ( ــًــ, ــٍــ, ــٌــ ) bertemu dengan salah satu huruf  Idzhar maka hukum bacaannya adalah jelas atau tegas. Huruf Idzhar yang di maksud ialah: (ء , ه , ح , خ , ع , غ). Yang berarti suara nun sukun atau tanwin tersebut nyata atau jelas  tanpa ada suara dengung. Huruf-huruf idzhar disebut juga huruf halqiyah karena huruf-huruf dalam lafal pengucapan berada di tenggorokan.
                    Contoh :
                      -Nun mati (نْ) bertemu  (ء) 
                       :   من أمَنَ
                       -Tanwin (رٌ) bertemu kha' (حَ)  
                          :   غَفُوْرٌ حَلِيمٌ
  • Ikhfa'    : 
  • Ikhfa' secara bahasa  ialah menutupi atau menyamarkan. Sedangkan secara istilah ialah menyamarkan apabila ada nun sukun (نْ) atau tanwin ( ــًــ, ــٍــ, ــٌــ ) bertemu dengan huruf ikhfa'. Huruf ikhfa' terdiri dari lima belas huruf (15) yakni :(ت – ث – د – ذ – ز – س–  ش – ص – ض – ط – ظ – ف – ق – ك).         

                        Contoh :


                          -Nun mati (نْ) bertemu ta (تَ)

                           :  مِنْ تَحْتِهَا

                          -Tanwin (ءً) bertemu tza (ثَ)

                           : ماَءًثَجَا

Baca Juga



  • Iqlab   : 
  • Menurut bahasa adalah pindahnya sesuatu dari asalnya. Sedangkan, menurut istilah ialah mengubah sesuatu dari wujud aslinya atau biar gampang menggantikan huruf nun sukun (نْ) dan tanwin ( ــًــ, ــٍــ, ــٌــ ) menjadi suara mim sukun ( مْ), kemudian disembunyikan ke dalam huruf ba' (ب) yang berbaris dan disertai dengan dengung. Huruf iqlab terdiri dari satu huruf, yaitu : (ب).

  •                       Contoh :


                           -Nun mati (نْ) bertemu ba (بِ)

                            : مَنْ بِخَلَ
  • Idgham
  • Menurut bahasa, idgam artinya memasukkan atau meleburkan. Idgham sendiri terbagi menjadi lima (5) yakni:
               -Idgham Bigunnah / Ma'algunnah : Akan ada bacaan Idgham bigunnah apabila terdapat nun sukun (نْ) atau  tanwin ( ــًــ, ــٍــ, ــٌــ ) bertemu dengan  salah satu huruf idgam bigunnah. Huruf idgham bigunnah terdiri dari empat (4) yaitu:  ( ن,و, م,ي ) biar gampang untuk mengingat kita oleh guru ngaji biasannya dijadikan sebuah kata Naumi.  
            
Contoh :

  -Nun mati (نْ) bertemu ya' (يَ)

   : اَنْ يَتُوْبُ -- bacanya Ai bukan An

 
      -Idgham Bilagunnah :    Akan ada bacaan Idgham bilagunnah apabila terdapat nun sukun (نْ) atau  tanwin ( ــًــ, ــٍــ, ــٌــ ) bertemu dengan  salah satu huruf idgam bilagunnah. Huruf idgham bilagunnah terdiri dari dua (2) yakni : ( ل,ر )
         

             Contoh :

                       -Nun mati (نْ) bertemu lam (لَ)

                        :  مِنْ لَدُنْكِ

                    -Tanwin (فٌ) bertemu (لَ)

                        : لَطِيْفٌ لِمَا

              -Idgham Mutamatsilain :  Akan ada bacaan Idgham Mutamatsilain apabila terdapat mim sukun ( مْ)  bertemu dengan mim harakat  ( م). Atau huruf yang lain bertemu dengan sejenisnya dan cara membacanya berdengung.

    Contoh :

   -Mim mati ( مْ) bertemu mim ( م)

   :  لَهُمْ مَايَتَقُوْنَ

            -Idgham mutaqaribain (ﺇﺩﻏﺎﻡ ﻣﺘﻘﺎﺭﺑﻴﻦ ) - (yang hampir) adalah pertemuan dua huruf yang berhampiran sifat dan makhrajnya seperti ba‘ bertemu mim, qaf bertemu kaf dan tha‘ bertemu dzal.


                    Contoh :

                    اِرْكَبْ مَعَنَا – اَلَمْ نَخْلُقْكُمْ



                - Idgham mutajanisain (ﺇﺩﻏﺎﻡ ﻣﺘﺠﺎﻧﺴﻴﻦ - (yang sejenis) adalah pertemuan dua huruf yang sama makhrajnya tetapi tidak sama sifatnya seperti ta‘ dan tho, lam dan ra‘ serta dzal dan zho.

                     Contoh :


                    هَمَّتْ طَائِفَةٌ  – قُلْ رَبِّ  – اِذْ ظَلَمُوْا




  • Qalqalah :
  • Secara bahasa Artinya gerak, getaran suara, memantul. Sedangkan menurut istilah Qalqalah adalah membunyikan dengan suara yang berlebih dari makhraj hurufnya. Qalqalah berlaku jika huruf qalqalah itu mati, atau mati karena waqaf (dihentikan). Qalqalah Jika dibaca, bunyinya tidak menghilang, melainkan masih terdengar perlahan-lahan hampir bisa di katakan bunyinya memantul.Huruf qalqalah terdiri dari lima (5) huruf yakni: (ق ط ب ج د)


  • Qalqalah dibagi menjadi 2 macam yaitu : 

                    - Qalqalah Sughra (قلقله صغرى)  Sugra artinya kecil. Qalqalah sugra terjadi jika huruf qalqalah tersebut mati (sukun) pada kata asalnya (biasanya berada ditengah-tengah kata). Cara membaca Qalqalah tersebut yaitu dengan pantulan tidak terlalu kuat.


                    -Contoh :

    يَقْطَعُوْنَ – يَطْمَعُوْنَ –يَبْغُوْنَ – يَجْعَلُوْنَ

                   - Qalqalah Kubra (قلقله كبرى) Kubra artinya besar. Qalqalah kubra, terjadi jika huruf qalqalah yang mati bukan pada asalnya. Huruf itu mati karena dihentikan atau diwaqafkan dan biasanya berada di akhir kata. Cara membacanya lebih mantul dengan memantulkan suara dengan pantulan yang kuat.

     -Contoh :

    ق : قُلْ اَعُوْذُبِربِّ اْلفَلَقِ (1) مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ(2)

    sekian,,




    BACAAN TAHLIL DAN DOANYA LENGKAP 2018

     BACAAN TAHLIL LENGKAP

    Bacaan Tahlil

    Tahlil dari susunan bacaannya terdiri dari dua unsur yang disebut dengan syarat dan rukun, yang dimaksud dengan syarat ialah bacaan,disini admin akan berbagi bacaan tahlil sebagai berikut:

    1. Surat al-Ikhlas
    2. Surat al-Falaq
    3. Surat an-Nas
    4. Surat al-Baqarah ayat 1 sampai ayat 5

    بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

     الم

     ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ

     الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ

     وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَبِالْآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ

     أُولَٰئِكَ عَلَىٰ هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ


    Dengan nama Allah yang Maha Pengasih, Maha Penyayang

    Alif Lām Mīm. (a)

     Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan pa-danya; petunjuk bagi mereka yang

    bertakwa, (b)

    (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan (c) sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.

    dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu (d), serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.

     Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung.

    5. Surat al-Baqarah ayat 163

    وَإِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الرَّحْمَٰنُ الرَّحِيمُ

    Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

    6. Surat al-Baqarah ayat 255

    اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ

    Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.

    Baca Juga




    7. Surat al-Baqarah ayat dari ayat 284 samai ayat 286


    لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ وَإِنْ تُبْدُوا مَا فِي أَنْفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللَّهُ ۖ فَيَغْفِرُ لِمَنْ يَشَاءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

    Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

    آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ ۚ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ

    Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat". (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali".


    لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

    Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir".

    8. Surat al-Ahzab ayat 33
    وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَىٰ ۖ وَأَقِمْنَ الصَّلَاةَ وَآتِينَ الزَّكَاةَ وَأَطِعْنَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ ۚ إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا

    dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.

    9. Surat al-Ahzab ayat 56

    إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
    Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.

    10. Dan sela-sela bacaan antara Shalawat, Istighfar, Tahlil da Tasbih.

    Adapun bacaan yang dimaksud dengan rukun tahlil ialah bacaan :

    1. Surat al-Baqarah ayat 286 pada bacaan :

    واعف عنا واغفر لنا وارحمنا

    2. Surat al-Hud ayat 73:

    ارحمنا ياأرحم الراحمين

    3. Shalawat Nabi

    4. Istighfar

     أَسْتَغْفِر ُاللهَ

    5. Kalimat Thayyibah

    لاإله إلاالله
    6. Tasbih


    Teks Bacaan Tahlil Lengkap


    Teks Bacaan Tahlil

    إلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ (اَلْفَاتِحَة)

    ثُمَّ إلَى حَضْرَةِ إِخْوَانِهِ مِنَ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَاْلأَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَاْلعُلَمَاءِ وَاْلمُصَنِّفِيْنَ وَجَمِيْعِ اْلمَلاَئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ خُصُوْصًا سَيِّدنَا شَيْخِ عَبْدِ اْلقَادِرِ الجَيْلاَنِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ (اَلْفَاتِحَة)

    ثُمَّ إلَى جَمِيْعِ أَهْلِ اْلقُبُوْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ مِنْ مَشَارِقِ اْلاَرْضِ إلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا خُصُوْصًا أبَاءَنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادَنَا وَجَدَّاتِنَا وَمَشَايِخَنَا وَمَشَايِخَ مَشَايِخِنَا وَلِمَنِ اجْتَمَعْنَا هَهُنَا بِسَبَبِهِ وَخُصُوْصًا (Nama arwah yang dikirimi hadiah tahlil) (اَلْفَاتِحَة)


    بـــِــــسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

    قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ * اللَّهُ الصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَد * وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَد

    لاَ إِلهَ إِلَّا اللهُ اَللهُ أَكْبَرْ وَلِلّهِ اْلحَمْدُ

    بــــــِـسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

    قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ * مِن شَرِّ مَا خَلَقَ * وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ * وَمِن شَرِّ النَّفَّـثاتِ فِى الْعُقَدِ * وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ

    لاَ إِلهَ إِلَّا اللهُ اَللهُ أَكْبَرْ وَلِلّهِ اْلحَمْدُ

    بــِـــــسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

    قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ * مَلِكِ النَّاسِ * إِلَهِ النَّاسِ * مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ * الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ * مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ

    لاَ إِلهَ إِلَّا اللهُ اَللهُ أَكْبَرْ وَلِلّهِ اْلحَمْدُ

    بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

    الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ * الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ * مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ * إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ * اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ * صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّين. أمِينْ

    بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. الم. ذلِكَ اْلكِتَابُ لاَرَيْبَ فِيْهِ هُدًى لِلْمُتَّقِيْنَ. اَلَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلاَةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُوْنَ. وَالَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَبِالْاخِرَةِ هُمْ يُوْقِنُوْنَ. اُولئِكَ عَلَى هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ وَاُولئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ. وَإِلهُكُمْ إِلهُ وَاحِدٌ لاَإِلهَ إِلاَّ هُوَ الرَّحْمنُ الرَّحِيْمُ اللهُ لاَ إِلَهَ اِلاَّ هُوَ اْلحَيُّ الْقَيُّوْمُ لاَتَأْخُذُه سِنَةٌ وَلاَنَوْمٌ. لَهُ مَافِى السَّمَاوَاتِ وَمَافِى اْلأَرْضِ مَنْ ذَالَّذِى يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَابَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلاَيُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَلاَ يَؤدُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ. لِلّهِ مَافِى السَّمَاوَاتِ وَمَا في اْلأَرْضِ وَإِنْ تُبْدُوْا مَافِى أَنْفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوْهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللهِ فَيُغْفِرُ لِمَنْ يَشَاءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَشَاءُ. وَاللهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. امَنَ الرَّسُوْلُ بِمَا أُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَبَّهِ وَالْمُؤْمِنُوْنَ. كُلٌّ امَنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لاَنُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيْرُ. لاَيُكَلِّفُ نَفْسًا إِلاَّ وُسْعَهَا لَهَا مَاكَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَااكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لاَتُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِيْنَ أَوْ أَخْطَعْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَالاَطَاقَةَ لَنَا بِهِ

    وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا (7 مرة)

    أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.

    بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، إِرْحَمْنَا يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ (7 مرة)

    وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الْبَيْتِ إِنَّهُ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. إِنَّمَا يُرِيْدُ اللهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيْرًا. إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِي يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ أمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمَا.

    أَللّهُمَّ صَلِّ أَفْضَلَ الصَّلاَةِ عَلَى أَسْعَدِ مَخْلُوْقَاتِكَ نُوْرِ الْهُدَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدْ. عَدَدَ مَعْلُوْمَاتِكَ وَمِدَادَ كَلِمَاتِكَ كُلَّمَا ذَكَرَكَ الذَّاكِرُوْنَ. وَغَفَلَ عَنْ ذِكْرِكَ الْغَافِلُوْنَ.

    أَللّهُمَّ صَلِّ أَفْضَلَ الصَّلاَةِ عَلَى أَسْعَدِ مَخْلُوْقَاتِكَ شَمْسِ الضُّحَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدْعَدَدَ مَعْلُوْمَاتِكَ وَمِدَادَ كَلِمَاتِكَ كُلَّمَا ذَكَرَكَ الذَّاكِرُوْنَ. وَغَفَلَ عَنْ ذِكْرِكَ الْغَافِلُوْنَ

    أَللّهُمَّ صَلِّ أَفْضَلَ الصَّلاَةِ عَلَى أَسْعَدِ مَخْلُوْقَاتِكَ بَدْرِ الدُّجَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدْ. عَدَدَ مَعْلُوْمَاتِكَ وَمِدَادَ كَلِمَاتِكَ كُلَّمَا ذَكَرَكَ الذَّاكِرُوْنَ. وَغَفَلَ عَنْ ذِكْرِكَ الْغَافِلُوْنَ.

    وَسَلِّمْ وَرَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْ سَادَتِنَا أَصْحَابِ رَسُوْلِ اللهِ أَجْمَعِيْنَ. وَحَسْبُنَا الله وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ. وَلاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ

    أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْم (7 مرة)

    أَفْضَلُ الذِّكْرِ فَاعْلَمْ أَنَّهُ لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ حَيٌّ مَوْجُوْدٌ لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ حَيٌّ مَعْبُوْدٌ لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ حَيٌّ بَاقٍ ,

    لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ (7/11/33 مرة)

    لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ

    لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ الله

    أَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدْ أَللّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ (2 مرة)

    أَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدْ يَارَبِّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ

    سُبْحَانَ الله وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ 33

    أَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى حَبِيْبِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدْ وَعَلَى الِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ

    أَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى حَبِيْبِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدْ وَعَلَى الِهِ وَصَحْبِهِ وَبَارِكْ وَسَلِّمْ

    أَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى حَبِيْبِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدْ وَعَلَى الِهِ وَصَحْبِهِ وَبَارِكْ وَسَلِّمْ أَجْمَعِيْنَ. (اَلْفَاتِحَة)


    Doa Tahlil


    أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. حَمْد الشَّاكِرِيْنَ حَمْدَ النَّاعِمِيْنَ، حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ. يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ.

    اللهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى اْلاَوَّلِيْنَ. وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى اْلآخِرِيْنَ.  وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِيْ كُلِّ وَقْتٍ وَحِيْنٍ. وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى الْملاَءِ اْلاَعْلَى اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.


    اَللهُمَّ اجْعَلْ وَاَوْصِلْ وَتَقَبَّلْ مَا قَرَأْنَاهُ مِنَ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَمَا هَلَّلناهُ وَمَا سَبَّحْنَاه وَمَا صَلَّيْنَاهُ عَلَى النَّبِيِّ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَدِيَّةً وَّاصِلَةً وَّرَحْمَةً نَّازِلَةً وَّبَربكَةً شَامِلَةً وَصَدَقَةً مُتَقَبَّلَةً نُقَدِّمٌ ذَالِكَ وَنُهْدِيهِ اِلَى حَضْرَةِ سَيِّدِنَا وَحَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا وَقُرَّةِ أعْيُنِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَإِلَى جَمِيْعِ إِخْوَانِهِ مِنَ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسلِيْنَ، وَاْلاَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَالْعُلَمَاِءِ الْعَامِلِيْنَ وَالْمُصَنِّفِيْنَ الْمُخْلَصِيْنَ وَجَمِيْعِ الْمُجَاهِدِيْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالْمَلاَئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ خُصُوْصًا اِلَى سَيِّدِنَا الشَّيْخِ عَبْدِ الْقَادِرِ الْجَيْلاَنِي رضي الله عنه

    Jika berkendak ditujukan kepada ruh seseorang, maka baca :
    وَخُصُوْصًا اِلَى حَضْرَةِ رُوْحِ …………..
     (sebutkan nama ruh yang dituju)

    Lalu bacaan doa :
    ثُمَّ إلَى جَمِيْعِ أَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ مِنْ مَشَارِقِ اْلاَرْضِ وَمَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا خُصُوْصًا إِلَى آبَائِنَا وَاُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَاتِنَا وَجَدَّاتِنَا وَنَخُصُّ خُصُوْصًا إِلَى مَنِ اجْتَمَعْنَا هَاهُنَا بِسَبَبِهِ وَلأَجْلِهِ. أَللهُمَّ اغْفِرْلَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ. أَللهُمَّ اَنْزِلِ الرَّحْمَةَ وَالْمَغْفِرَةَ عَلَى أَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنْ أَهْلِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ. رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلاَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلْفَاتِحَةُ

    Sekian,, ada kurang lebihnya mohon maaf yang sebesar-besarnya..

    PENGERTIAN TAREKAT, SYARAT, TUJUAN DAN CONTOHNYA


    Pengertian
    Tarekat dalam Bahasa Arab adalah طرق, atau (Tariqah) yang berarti jalan atau metode, yang dimana mengacu pada aliran kegamaan tasawuf atau sufisme didalam Islam. Secara konseptual yaitu cita-cita ideal yang ingin dicapai oleh para pelaku aliran tersebut. Seorang penuntut ilmu agama akan memulai pendekatannya dengan cara mempelajari beberapa hukum Islam, yaitu praktik eksoteris atau duniawi Islam, yang  kemudian berlanjut pada jalan pendekatan mistis keagamaan yang berbentuk tariqah.

    Apa tassawuf itu?
    Tasawuf / Sufisme dalam bahasa Arab: تصوف ,  adalah ilmu untuk mengetahui bagaimana cara mensucikan jiwa, menjernihan akhlaq, membangun dhahir ataupun batin serta untuk memperoleh kebahagian yang abadi.


    Arti Tarekat
    Tarekat memiliki 2 (dua) pengertian,
    • Metode pemberian bimbingan spiritual kepada individu di dalam mengarahkan kehidupannya menuju kedekatan diri dengan Tuhan. 
    • Tarekat merupakan persaudaraan kaum sufi (sufi brotherhood) yang ditandai dengan adanya lembaga formal seperti zawiyah, ribath, dan khanaqah.

    Menurut Al-Jurjani ‘Ali bin Muhammad bin ‘Ali (740-816 M), tarekat adalah metode khusus yang dipakai oleh salik (para penempuh jalan) menuju Allah Ta’ala melalui beberapa tahapan.

    Kaum sufi berpendapat bahwa ada 4 ( empat ) tingkatan spiritual umum didalam Islam, yakni syari'at, tariqah, haqiqah, dan tingkatan keempat ma'rifat yang merupakan tingkatan yang 'tak kasat mata/tidak terlihat'. Tingkatan keempat tersebut dianggap sebagai inti dari wilayah hakikat.

    Tujuan
    Tujuan tarekat salah satunya adalah untuk membersihkan jiwa dan menjaga hawa nafsu,melepaskan diri dari berbagai bentuk ujub, takabur, riya', hubbud dunya (cinta dunia), dan lain sebagainya. Tawakal, rendah hati/tawadhu', ridha, mendapat makrifat dari Allah SWT, juga merupakan tujuan dari tarekat ini.

    Baca Juga


    Macam-macam tarekat
    -Tarekat Alawiyyah
    • adalah suatu tarekat sufi Islam Sunni yang cukup terkenal, yang dimana tarekat ini didirikan oleh Imam Muhammad bin Ali Ba'alawi, bergelar Al-Faqih Al-Muqaddam (lahir di Tarim, Yaman, 574 H/k. 1178 M, dan wafat 653 H/k. 1256 M).Tarekat ini kemudian semakin berkembang dengan pesat di tangan Imam Abdullah bin Alawi Al-Haddad.
    -Tarekat Al-Idrisiyyah
    • Tarekat ini berasal dari Tarekat Khidhiriyyah yang berasal dari Nabi Khidir As yang kemudian diberikan kepada Syekh Abdul Aziz bin Mas'ud ad-Dabbagh Ra. Setelah Syekh Ahmad bin Idris Ra. Tarekat ini mengalami perkembangan lebih jauh yang melahirkan berbagai jenis Tarekat lainnya.
    -Tarekat Kadisiyah
    • Kadisiyah adalah sebuah thariqah (tarekat) yang lahir dan berkembang di Indonesia. Nama "kadisiyah" diambil dari nama pendirinya, yaitu Suprapto Kadis, yang dalam lisan Arab berasal dari kata "kudus" (quddus) yang memiliki arti "suci".
    -Tarekat Khalwatiyah
    • adalah aliran tarekat yang berkembang di wilayah Mesir. Umumnya, nama sebuah tarekat diambil dari nama sang pendiri tarekat bersangkutan, seperti Qadiriyah dari Syekh Abdul Qadir Al-Jailani atau Naqsyabandiyah dari Baha Uddin Naqsyaband. Tapi nama Tarekat Khalwatiyah ini justru diambil dari kata “khalwat”, yang artinya menyendiri untuk merenung(bertapa).
    -Tarekat Qodiriyah
    • adalah tarekat yang didirikan oleh Syeikh Muhyidin Abu Muhammad Abdul Qodir Jaelani Al Baghdadi QS. Tarekat Qodiriyah berkembang dan berpusat di Iraq dan Syria kemudian diikuti oleh jutaan umat muslim yang tersebar di wilayah Yaman, Turki, Mesir, India, Afrika dan wilayah Asia. 


    Syarat Tarekat ada 8 (delapan) yang meliputi:
    1. Qashd shahih, menjalaninya dengan tujuan yang benar. Yaitu menjalani dengan sikap ubudiyyah, dan dengan niat menghambakan diri kepada Tuhan.
    2. Shidq sharis, harus memandang gurunya memiliki rahasia keistimewaan yang akan membawa muridnya ke hadapan Ilahi.
    3. Adab murdhiyyah, orang yang mengikuti tarekat harus menjalani tata krama yang dibenarkan oleh agama.
    4. Ahwal zakiyyah, bertingkah laku yang bersih yang sesuai dengan tingkah laku Nabi Muhammad SAW.
    5. Hifz al-hurmah, menjaga kehormatan, menghormati guru, baik ada maupun tidak ada, hidup ataupun mati, menghormati sesama saudara pemeluk Islam, hormat kepada yang lebih tua, dan sayang kepada yang lebih muda.
    6. Husn al-khidmah, harus mempertinggi pelayanan kepada guru, sesama, dan Allah SWT dengan jalan menaati segala perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya.
    7. Raf' al-himmah, orang yang masuk tarekat harus membersihkan hatinya, yaitu mencari khashshah (pengetahuan khusus) dari Allah, bukan untuk tujuan duniawi semata.
    8. Nufudz al-'azimah,harus menjaga tekad dan tujuan, demi meraih makrifat khashshah tentang Allah SWT.

    "Sumber : wikipedia"

    PENGERTIAN DAN DEFINISI HAKIKAT ATAU HAKEKAT


    Pengertian Hakikat

    Kata hakikat (Haqiqat)  merupakan kata benda yang berasal dari bahasa Arab  “Al-Haqq”, jika dalam bahasa indonesia merupakan kata pokok yaitu “hak“ yang  memiliki arti milik, kepunyaan, kebenaran, atau yang benar-benar ada, sedangkan menurut etimologi Hakikat mempunyai arti yaitu inti sesuatu, puncak atau sumber dari segala sesuatu.

    Menurut bahasa, hakikat memiliki arti kebenaran / sesuatu yang sebenarnya dapat juga dikatakan hakikat itu ialah inti dari segala sesuatu. Dikalangan tasawuf orang mencari hakikat diri manusia yang sebenarnya, karena itu muncul kata-kata diri mencari sebenar-benar diri. Sama dengan pengertian itu mencari hakikat jasad,hakikat hati,hakikat roh, hakikat nyawa, dan rahasia. Atau bahasa kerennya mencari jati diri.

    Hakikat memiliki 2 (dua) arti. Hakikat ialah sebuah homonim karena arti-artinya memiliki ejaan dan pelafalan yang sama tetapi mempunyai makna yang berbeda. Hakikat memiliki arti dalam kelas nomina / kata benda sehingga hakikat dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat, ataupun segala benda dan semua yang dibendakan.
    Berikut arti Hakikat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia:
    1. Intisari atau dasar: dia yang menanamkan -- ajaran Islam di hatiku; 
    2. Kenyataan yang sebenarnya (sesungguhnya)

    Berikut definisi-definisi Hakekat menurut beberapa ahli:
    • Asy-Syekh Abu Bakar Al-Ma'ruf mengatakan:
    "Hakikat adalah (suasana kejiwaan) seorang Saalik (Shufi) ketika ia
    mencapai suatu tujuan,Sehingga ia dapat menyaksikan (tanda-tanda)
    ketuhanan dengan mata hatinya".


    • Imam Al-Qasyairiy mengatakan:
    "Hakikat ialah menyaksikan sesuatu yang telah ditentukan,
    ditakdirkan, atau disembunyikan (dirahasiakan) dan yang telah dinyatakan
    (oleh Allah kepada hamba-Nya".

    Baca Juga


    Para ulama Sufi  mengalami beberapa tingkatan keyakinan yang meliputi:
    •  "Ainul Yaqiin 
    adalah tingkatan keyakinan yang ditimbulkan oleh
    pengamatan indera terhadap alam semesta, sehingga akan menimbulkan
    keyakinan tentang kebenaran Allah SWT sebagai Sang Pencipta.
    • "Ilmul Yaqiin
     adalah tingkatan keyakinan yang ditimbulkan oleh
    analisis pemikiran ketika melihat kebesaran Allah SWT terhadap alam semesta.
    • "Haqqul Yaqqin
     adalah keyakinan yang didominasi oleh hati
    nurani Shufi tanpa melalui ciptaan-Nya, sehingga segala ucapan dan
    tingkah lakunya mengandung nilai ibadah kepada Allah SWT. Maka
    kebenaran Allah langsung disaksikan oleh hati, tanpa bisa diragukan
    oleh keputusan akal".

    Disini dapat disimpulkan bahwa Hakikat adalah kalimat / ungkapan yang dipergunakan untuk menunjukkan makna yang sebenarnya atau makna yang paling dasar dari sesuatu seperti benda, kondisi atau pemikiran.Namun ada beberapa yang menjadi ungkapan yang sudah sering digunakan dalam kondisi-kondisi tertentu, sehingga menjadi semacam konvensi, hakikat disebut juga sebagai hakikat secara adat kebiasaan.

    "Dirangkum dari berbagai sumber"

    PENGERTIAN PUASA RAMADHAN, KAFARAT, NADZAR, BESERTA NIAT DAN CONTOHNYA (PUASA WAJIB DAN SUNNAH)



      Q.S. Al-Baqarah: 183

    يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

    “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”(Q.S. Al-baqarah;183)

    Merujuk dalil di atas kita tahu bahwa sebagai Orang islam dan orang muslim diwajibkan untuk melaksanakan kewajiban berpuasa sebagaimana orang-orang muslim terdahulu,supaya kita bertaqwa kepada Allah SWT.
    Puasa meliputi Puasa wajib,sunnah,dan haram.

    Puasa wajib :
    Puasa yang harus dijalankan oleh umat Islam sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Puasa wajib jika tidak dilaksanakan akan mendapatkan dosa. Namun, didalam kondisi tertentu puasa wajib bisa diganti dengan cara membayar denda atau fidyah. Yang termasuk dalam puasa wajib :
    •  Puasa Ramadan
    Pengertian Puasa Ramadhan
    Puasa menurut Bahasa Arab berasal dari kata siyam atau shoum yang memiliki arti sama dengan imsak yaitu menahan.

    Menahan apa??
    Puasa secara syariat islam ialah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Yang di sertai dengan niat kepada Allah SWT. (Menahan makan, minum, berbicara kotor, menahan nafsu ,menahan marah dan menahan diri dari hal-hal yang sekiranya dapat membuat puasa batal).

    Jadi puasa ramadhan adalah suatu amal ibadah puasa yang dilakukan dalam bulan ramadhan.

    Bacaan niat Puasa Ramadhan:
    نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ االشَّهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ لِلَّهِ تَعَالَى

    Nawaitu saumagadin an'adai fardi syahri ramadhana hadzihissanati lillahita'ala

    "Aku niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban puasa pada bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Taala".
    •  Puasa kifarat
    Puasa ini diberlakukan atas pelanggaran yang telah dilakukan seorang Muslim atas hukum Allah yang sudah ditetapkan. Karena perbuatan yang ia lakukan tersebut Allah masih memberikan maaf, dengan cara bertobat ia juga harus melakukan atau membayar kafarat agar tobatnya diterima.
    Pelanggaran yang dilakukan seseorang sehingga ia harus membayar kafarat adalah:

    1. Hubungan badan di siang hari di bulan suci Ramadhan.
    Melakukan hubungan badan pada siang hari di bulan Ramadhan adalah dosa yang sangat berat hukumannya. Maka dari itu, seseorang yang melanggar hal itu harus:

    -Berpuasa selama 60 hari berturut-turut tanpa terpisah sama sekali kecuali ada udzur syar’I,

    -Apabila tidak mampu maka harus memberi makan kepada 60 orang miskin.Kifarat wajib dilakukan berkali-kali bila pelanggaran yang menyebabkannya berkali-kali dilakukan pada hari-hari yang berbeda. Sedang kalau dilakukan pada  hari yang sama, maka kifaratnya cukup satu kali saja. Kemudian apabila seseorang melakukan pelanggaran yang mewajibkannya berkifarat dan langsung dia kifarati, tetapi pada hari itu juga dia melakukan lagi perbuatan yang sama, maka cukuplah baginya satu kifarat yang telah dia lakukan tadi, sekalipun dia menanggung dosa besar tentunya. Dan Allah jualah Yang Lebih Tahu.

    2. Membunuh seorang muslim tanpa disengaja. Hal tersebut mewajibkan pelaksanaan salah satu dari dua denda, yaitu diyat atau kifarat. Kifarat untuk itu ada dua macam yaitu:

    -Memerdekan hamba beriman yang tidak ada cela pada dirinya yang menghambat kerja atau usaha.

    Baca Juga

    -Puasa 2 (dua) bulan berturut--turut.

    Ulama Syafi’iyah menambahkan bahwa jika seseorang karena tua atau sangat lemah tidak kuat berpuasa, maka ia dapat menggantikannya dengan memberi makanan untuk 60 orang miskin masing-masing 1 mud (+ 1 liter).

    3. Seorang suami melakukan zhihar. Karena ucapan zhihar itu suami tersebut bergaul dengan istrinya. Kemudian ia bermaksud menarik kembali ucapan zhiharnya itu karena keinginannya untuk bergaul seperti sebelum terjadinya zhihar.

    -Wajib membayar kifarat, ialah memerdekakan seorang hamba atau jika ia tidak mampu.

    -Berpuasa 2 bulan berturut-turut. Jika ia tidak kuat berpuasa, maka ia terkena hukum wajib memberi makanan untuk orang-orang miskin sebanyak 60 orang masing-masing 1 mud.
    •  Puasa nazar:
    Bernadzar mempunyai arti berjanji akan berpuasa, apabila misalnya Lulus dari ujian sekolah atau jika diperkenankan sesuatu maksud yang baik (yang bukan maksiat) dalam rangka mensyukuri nikmat atau untuk mendekatkan diri kepada Allah, maka wajiblah untuk melaksanakan Puasa nadzar. Puasa nadzar pada dasarnya utang. Oleh karena itu, seorang yang bernadzar wajib melaksanakan puasa nadzar tersebut sebab ia sendiri yang membuatnya wajib. Dengan mengatakan, misalnya, “Jika saya lulus ujian nanti, maka saya akan puasa selama 7 hari berturut-turut,” maka setelah lulus puasa 7 hari berturut-turut tersebut wajib baginya untuk dilaksanakan.

    “Barang siapa bernadzar akan mentaati Allah maka hendaklah ia menaati-Nya dan barangsiapa bernadzar akan mendurhakai Allah, maka janganlah ia mendurhakai-Nya.” (HR Abu Dawud).

    Puasa Sunnah:
    Puasa yang Apabila di laksanakan akan mendapatkan pahala dan apabila tidak di jalankan tidak mendapat dosa. Contoh Puasa Sunnah:

    • Puasa 6 hari di bulan syawal:
    عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: (قال الله عز وجل: كل عمل ابن آدم له إلا الصيام؛ فإنه لي وأنا أجزي به، والصيام جنّة، وإذا كان يوم صوم أحدكم فلا يرفث، ولا يصخب، فإن سابّه أحد أو قاتله فليقل: إني امرؤ صائم، والذي نفس محمد بيده لخلوف فم الصائم أطيب عند الله من ريح المسك، للصائم فرحتان يفرحهما: إذا أفطر فرح، وإذا لقي ربه فرح بصومه) رواه  ومسلم

     "Setiap amal manusia adalah untuk dirinya kecuali puasa, ia (puasa) adalah untuk-Ku dan Aku memberi ganjaran dengan (amalan puasa itu)." Kemudian, Rasulullah melanjutkan, "Demi Allah yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah dibandingkan wangi minyak kasturi .

    Salah satu keutamaan Puasa Enam Hari di Bulan Syawal.

    من صام رمضان ثم أتبعه بست من شوال كان كصيام الدهر" رواه مسلم

    “Barangsiapa yang telah melaksanakan puasa Ramadhan, kemudian dia mengikutkannya dengan berpuasa selama 6 (enam) hari pada bulan Syawal, maka dia (mendapatkan pahala) sebagaimana orang yang berpuasa selama satu tahun. 

    • Puasa Arafah:
    Puasa Arafah adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijah sebelum pelaksanaan Idul Adha.

    Dari Abu Qatadah Al-Anshariy (ia berkata),” Sesungguhnya Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam pernah di tanya tentang (keutamaan) puasa pada hari Arafah?” Maka dia menjawab, “ Menghapuskan (kesalahan) tahun yang lalu dan yang sesudahnya.” (HR. Muslim no.1162 dalam hadits yang panjang)
    • Puasa Senin-Kamis:
    Puasa senin kamis adalah ibadah puasa sunnah mingguan di hari Senin dan Kamis yang di anjurkan untuk di kerjakan oleh semua islam karena di dalamnya tersimpan banyak sekali manfaat.

    Bacaan niat Puasa Senin-Kamis:
    نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

    Artinya : Saya berniat puasa senin karena Allah Ta'ala.


    نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
    Artinya : Saya berniat puasa kamis karena Allah Ta'ala.
    Puasa Haram :
    Puasa yang tidak diperkenankan untuk dilaksanakan pada hari-hari tertentu misalnya

    • Puasa pada saat hari Raya Idul Fitri, 
    • Puasa pada saat Hari raya Idul Adha
    • Puasa di hari Tasyrik.
    "Diringkas dari berbagai sumber

    AMALAN AMALAN YANG PALING UTAMA DI BULAN PUASA (RAMADHAN)


    Amalan yang paling utama di bulan Ramadhan adalah berpuasa. Selain berpuasa, ada amalan-amalan utama yang harus dilakukan selama Ramadhan supaya  kita mendapatkan manfaat seperti qiyam Ramadhan (shalat tarawih), membaca tadarus al-Qur’an, shadaqah/sedekah, umrah, I’tikaf, lailatul qadar, dan perbanyak dzikir kepada Alloh SWT.

    1). Al-Shaum (berpuasa).
    Amalan yang paling penting pada bulan Ramadhan adalah shiyam (puasa), sebagaimana firman Allah yang berbunyi:

    يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

    Hai orang-orang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa. (QS al-Baqarah: 18)

    Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

    مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

    Siapa yang berpuasa Ramadhan imanan wa ihtisaban (dengan keimanan dan mengharap pahala), diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari No. 1802) dan Muslim No. 760).

    2). Shalat tarawih
    Para ulama sepakat bahwa Qiyamu Ramadhan (Shalat Tarawih) itu disyariatkan. Nabi Muhammad SAW menganjurkan supaya kita menghidupkan malam ramadhan dengan memperbanyak shalat tarawih tersebut di setiap malam Ramadhan. Dasarnya adalah hadits Nabi Muhammad SAW:

    عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يُرَغِّبُ فِى قِيَامِ رَمَضَانَ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَأْمُرَهُمْ فِيهِ بِعَزِيمَةٍ فَيَقُولُ « مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

    Dari Abu Hurairah r.a, berkata: Rasulullah SAW menganjurkan (shalat) qiyami Ramadhan kepada mereka (para shahabat), tanpa perintah wajib. Beliau bersabda: Barangsiapa mengerjakan (shalat) qiyami Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, niscaya diampuni dosanya yang telah lalu. (HR. Muslim No.1816).

    3). Sedekah
    Dalam hadis shahih riwayat al-Bukhari dan Muslim, dari Ibnu Abbas ra dijelaskan bahwa:

    كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدُ (أَجْوَدَ) مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ

     Rasulullah SAW ialah orang yang paling dermawan di antara manusia yang lain, dan beliau semakin dermawan saat berada di bulan Ramadhan (HR. al-Bukhari No.4711 dan Muslim No.2307).

    Rasulullah SAW bersabda:

    أَلَا أَدُلُّكَ عَلَى أَبْوَابِ الْخَيْرِ ؟: الصَّوْمُ جُنَّةٌ، وَالصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الْخَطِيئَةَ  كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ، وَصَلَاةُ الرَّجُلِ فِي جَوْفِ اللَّيْلِ

    Maukah kamu aku tunjukkan pada pintu-pintu kebaikan? Puasa adalah perisai dan sedekah akan memadamkan kesalahan sebagaimana air memadamkan api, dan shalat seorang laki-laki pada pertengahan malam.” (HR. Ahmad, al-Tirmidzi, dll) Al-Albani: hadis ini sanadnya hasan (Irwa al-Ghalil, II/139).

    4). Tadarus Al-Qur'an
    Allah SWT berfirman:

    شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

    Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat inggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur” (QS.  Al Baqarah: 185)

    Oleh karena itu kita di sarankan untuk membaca tadarus al qur'an (disarankan 1 hari 1 juz jadi selama sebulan bisa khatam).

    5). Menyambut Lailatul Qadar
    Allah swt berfirman:

    إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

    “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam kemuliaan.
    Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al-Qadar: 1-3)

    Rasulullah saw bersabda:

    مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

    Dan siapa shalat pada Lailatul Qadar atas dasar iman dan mengharap pahala, maka ia akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”(HR. Bukhari No. 1802) dan Muslim No. 760).

    Baca Juga


    6). Perbanyak dzikir dan berdoa.
    Sesungguhnya malam dan siang Ramadhan adalah waktu yang mulia dan utama, dan sebaiknya digunakan untuk memperbanyak dzikir dan doa kepada Alloh SWT, khususnya pada waktu-waktu istijabah, di antaranya:

    Pertama, Saat berpuasa sampai berbuka; Nabi Saw bersabda:

    ﺛَﻼَﺛَﺔٌ ﻻَ ﺗُﺮَﺩُّ ﺩَﻋْﻮَﺗُﻬُﻢُ ﺍﻹِﻣَﺎﻡُ ﺍﻟْﻌَﺎﺩِﻝُ ﻭَﺍﻟﺼَّﺎﺋِﻢُ ﺣَﺘَّﻰ ﻳُﻔْﻄِﺮَ ﻭَﺩَﻋْﻮَﺓُ ﺍﻟْﻤَﻈْﻠُﻮﻡِ

    Ada tiga do’a yang tidak tertolak: (1) doa pemimpin yang adil, (2) doa orang yang berpuasa sampai ia berbuka, (3) doa orang yang terzhalimi.”[HR.Tirmidzi, Ibn Hibban mensahihkannya]

    7). I’tikaf.
    Salah satu amalan yang dicontohkan nabi Muhammad SAW di bulan Puasa adalah mendekatkan diri kepada Allah dengan cara i‘tikaf di masjid, Dalam sebuah hadist disebutkan:

    عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا ، قَالَ : كَانَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَان.

    “Dari Ibnu Umar RA (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Rasulullah SAW selalu beri‘tikaf pada sepuluh hari yang penghabisan di bulan Ramadhan.” (HR. al-Bukhari No. 2025 dan Muslim No.2838).

    8). Umrah
    Umrah termasuk dalam sunah Nabi yang dianjurkan untuk di kerjakan pada saat bulan Ramadhan/Puasa. Sebagaimana hadist Nabi yang berbunyi:

    عُمْرَةً فِي رَمَضَانَ حَجَّةٌ

    Umrah pada bulan Ramadhan menyerupai haji.” [HR. Al-Bukhari & Muslim] dalam riwayat lain, “seperti haji bersamaku.” Sebuah kabar gembira untuk mendapatkan pahala haji bersama Nabi SAW.


    Dirangkum dari berbagai sumber
    Back To Top